Halaman

Halaman

Kamis, 30 Agustus 2018

Mulailah dengan Premis


Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kamu tak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana, maka kamu tak cukup mengerti. Pepatah ini berlaku dalam penulisan skenario. Jadi, silahkan camkan baik-baik pepatah tersebut sebelum kamu memulai proses kreatifmu.
Kamu harus bisa menjelaskan ceritamu dalam satu kalimat. Pernahkah kamu mendengar istilah elevator pitch? Ini adalah istilah yang menjelaskan sebuah perandaian dimana kamu bertemu seorang produser ternama di sebuah lift dan tiba-tiba ia menanyakan apa yang sedang kamu kerjakan. Penjelasan panjang dan bertele-tele tidak akan membuatnya tertarik, sementara beberapa detik kemudian, ia sudah tiba di kantornya, meninggalkan kamu yang masih belepotan menjelaskan. Jelaskan dengan singkat, lugas, dan tepat.
Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan masalah yang menggerakan cerita. Dalam sebuah premis terkandung (1) karakter & atributnya, (2) aksi/tindakan, (3) situasi. Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebut, melainkan menjelaskan atributnya. Berikut contoh-contoh premis beberapa film Pixar yang terkenal (kami terpaksa mengambil contoh film panjang yang terkenal untuk memudahkan teman-teman pembaca, film Pixar selalu menjadi contoh yang baik, karena premisnya sederhana dan mudah diidentifikasi):
Finding Nemo: Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk mencari anak semata wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.
Toy Story: Sebuah boneka koboi kesayangan pemiliknya merasa terancam & cemburu dengan kedatangan mainan Astonot baru.
Sekarang apa premis ceritamu? Coba jabarkan dan identifikasi ceritamu ke dalam satu kalimat. Sisihkan dulu detail-detail, karena kita belum sampai pada tahap itu. Lihatlah big picture-nya, identifikasi strukturnya, dan jangan lekas melaju ke tahap berikutnya sebelum premis ceritamu solid.
Coba diskusikan premis ceritamu dengan teman-teman satu produksimu. Bahas bersama kemungkinan-kemungkinan lain. Tampung semuanya dan jangan kesampingkan  pendapat teman-temanmu. Pada tahap ini, kamu memang harus terbuka dengan segala kemungkinan. Begitu kamu yakin dengan premis ceritamu, lanjutkan ke tahap berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar