Jika kamu mengikuti petunjuk kami diatas, maka sekarang kamu
sudah memiliki minimal 9 paragraf cerita pendek. Sekarang saatnya kamu
menuangkannya ke dalam format naskah.
Sebelum ke sana, cara paling mudah untuk mempersiapkanmu menulis
naskah adalah menjabarkan 9 paragraf tersebut ke dalam urutan adegan (scene).
Adegan (scene) dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu
situasi terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu
adegan. Jabarkan ceritamu ke dalam urutan latar waktu dan tempat. Lalu tulis
kejadiannya dengan semakin detail. Misalnya:
Scene 1 – Dapur Kos – Siang
Scene 2 – Kamar Tidur – Malam
Scene 3 – Sekolah – Pagi
Dan seterusnya…
Jika kamu sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu
dan tempat. Kini kamu bisa menuangkannya ke dalam format naskah. Aplikasi yang
biasa digunakan untuk menulis naskah adalah FinalDraft. Namun aplikasi ini
harganya relatif mahal. Beberapa penulis menggunakan Celtx, aplikasi gratis
yang tak kalah canggih dengan FinalDraft.
Sekian angkah-langkah menulis skenario agar ceritamu tetap
fokus. Jika kamu mengikuti langkah-langkah ini, mudah-mudahan ceritamu dapat
tetap fokus. Kami tahu seringkali banyak ide-ide liar berdatangan dan menganggu
fokus cerita. Jika kamu mengalaminya, kami tidak pernah bosan untuk
mengingatkan untuk melihat kembali tulisanmu di tahap sebelumnya, dan ingat
kembali premis utama ceritamu, karena itulah fokus utamamu. Yang kamu lakukan
setelah menulis premis adalah memberikan argumen penunjang untuk memperkuat
premis tersebut. Jangan pernah menambahkan situasi, karakter, atau apapun yang
malah melemahkan premis utamamu.
Tak ada aturan baku dalam penulisan skenario. Yang kami tulis di
sini adalah berdasarkan pengalaman kami, karena kamipun sering mengalami hal
serupa. Jadi jangan pernah takut untuk bereksplorasi dan menemukan proses
kreatifmu sendiri.
Jika kamu punya pertanyaan seputar ini, silahkan tulis di kolom
komentar. Kami akan dengan senang hati untuk membantu proses kreatifmu!